Baby Shower

Apa itu Baby Shower?

“Sebenarnya acara baby shower ini sejenis perayaan nujuh bulanan di Indonesia. Tujuan kedua acara ini sebenarnya mirip, merayakan kehamilan ibu yang memasuki trimester ketiga dan bersiap menyambut kelahiran bayi. Bedanya, upacara nujuh bulanan lebih ditekankan pada kegiatan religius dan ritual adat, sedangkan baby shower nuansa pesta dan have fun-nya terasa lebih kental,” jelas Eko Meinarno, S.Psi, M.Si, staf pengajar fakultas Psikologi Universitas Indonesia. 

Sesuai namanya, baby shower adalah semacam pesta kecil untuk calon ibu dan bayi dimana setiap tamu datang membawa hadiah. Seolah-olah ibu dan si jabang bayi ‘bermandikan’ hadiah-hadiah yang diberikan oleh tamu yang datang. Biasanya acara ini dirancang oleh orang-orang terdekat BuMil, yaitu keluarga dan para sahabat.

Mengapa Harus Tujuh Bulan?

“Secara medis, berkaitan dengan perkembangan bayi di dalam rahim. Segala persiapan seperti baju dan isi kamar bayi baru boleh dilakukan setelah usia kandungan menginjak 7 bulan atau memasuki trimester ketiga karena risiko kehilangan janin tergolong kecil,” jelas dr. Surahman Hakim, SpOG(K), dari RSUPN Cipto Mangunkusumo. 

Selain itu, Pada bulan ke-7, pendengaran bayi mulai optimal sehingga dapat menanggapi rangsangan seperti suara, rasa sakit dan cahaya. Bayi mulai sering berubah posisi yang dirasakan juga oleh ibu. Pada akhir bulan ke-7, lemak mulai disimpan pada tubuh bayi. Saat ini bayi bisa memiliki panjang berkisar 36 cm dan berat berkisar 1 - 1,8 kilogram, otak bayi pun berkembang pesat pada usia ini dan ia sudah dapat melihat serta mendengar. Hampir sebagian besar sistem internal tubuh bayi sudah berkembang dengan baik, kecuali paru-paru yang belum berkembang optimal.

Asal-Usul Baby Shower

Versi pertama, baby shower ditemukan masyarakat Romawi Kuno. Masa itu, perayaan khusus dibuat untuk calon ibu yang sebentar lagi akan melahirkan bayi. Hadiahnya berupa barang-barang handmade yang dibuat keluarga dan kerabat, seperti keranjang bayi dari akar-akar pohon atau kayu dan selimut bayi dari kain perca. Ada pula sumber yang mengatakan baby shower populer di era baby boom di Amerika Serikat, saat berakhirnya Perang Dunia II. Awalnya dilakukan pasangan muda demi menunjukkan dukungan kepada rekan dan keluarganya yang akan menjadi orangtua dengan cara membuatkan pesta dan membawakan berbagai hadiah untuk meringankan beban finansial calon orangtua.

Sedangkan versi lainnya mengatakan tradisi baby shower dimulai pada abad ke-18 di Jerman. Dilakukan dalam rangka menyambut kehadiran anak pertama. Awalnya acara ini hanya berupa pesta minum teh yang dihadiri wanita saja. Mereka yang sudah memiliki anak akan memberi wejangan untuk calon ibu. Namun seiring berjalannya waktu, tamu yang hadir dalam baby shower kini bisa laki-laki atau perempuan.

Tugas Bumil: Cukup Menikmati Surprise

Berbeda dengan acara nujuh bulanan yang diselenggarakan calon Mommy and Daddy sekeluarga, baby shower justru diadakan para sahabat. “Kalau calon orangtua atau pihak keluarga yang mengadakan justru dianggap kurang pantas, karena kesannya mengharapkan hadiah. Pokoknya BuMil tahu beres deh, tinggal menikmati surprise yang dirancang oleh sahabat-sahabat terdekatnya,” kata Eko.

Bagaimana susunan acaranya? Biasanya acara dimulai dengan berbincang-bincang dengan para undangan dan dilanjutkan menyantap hidangan. Kemudian pemandu acara akan memulai permainan seru bagi undangan. Siapapun yang berhasil menang akan diberi hadiah.

Bukan baby shower namanya jika tak ada kado. Mengikuti trend dan gaya baby shower ala Amerika Serikat, saat ini makin banyak pasangan yang meminta kepada tamu-tamunya untuk mematuhi daftar kado yang telah dibuat dengan bekerjasama butik keperluan bayi tertentu, agar lebih efisien dan tepat guna. “Bukan hanya kado dari para sahabat yang membuat hati BuMil happy, momen membuka kado di tengah-tengah acara, juga menjadi bagian baby shower yang seru!”

Nah Ladies, apakah Ladies termasuk salah satu calon ibu/ibu yang pernah mengalami Baby Shower?